Selasa, 31 Desember 2013

2013-GREENNA butuh dana untuk bisnis

Keajaiban..yes..keajaiban selalu datang menghampiri perjalanan Greenna. Selalu membuat saja ada jalan disaat Greenna membutuhkan sesuatu untuk bertahan. Meskipun kadang apa yang diingkan sedikit tertunda atau kadang butuh dana tetapi Allah memberikan lebih dari itu. 2013 awal setelah pulang dr Jepang, gw akhirnya mantap untuk melakukan kegiatan tidak hanya sosial tetapi bisnis juga karena gw pengen kegiatan GREENNA harus bisa memberikan dampak yang lebih luas tidak hanya di Cisalopa sebagai tempat lahir,tetapi seluruh Indonesia bahkan luar negeri. Ternyata setelah nawaitu bulat, saya berfikir bahwa kalu mw melakukan business harus punya modal. Dan inilah saatnya u berani mengambil resiko dengan mencari pinjaman, syukur2 dapet social investment. Waktu itu gw emang ga nyari hibah karena gw memang pengen benar2 bertanggung jawab dan business ini berjalan. Sampe gw nyari2 bagaimana u meminjam uang ke bank meskipun gw suka gemeteran karena takut ga bisa kebayar hehe.
Alhamdulillah diawal tahun 2013 tepatnya di bulan Februari tiba2 di twitter saya menemukan info ada salah satu investor dr eropa yang membukan kompetisi di Indonesia untuk mendapatkan support. Alhamdulillah GREENNA masuk nominasi, interview by skype dan pressntasi. Hasilnya gagal karena menurut juri GREENNA terlalu sosial dan bisnisnya sangat amature jadi mereka tidak bisa memberikan investasi kepada GREENNA. Alhamdulillah ada salah satu staff yang dg secara pribadi mau mengcoaching GREENNA supaya businesSnya Grown up. Bule pula,,dipikiran gw pasti doi pinter dan jago banget dehhh..akhirnya coaching berjalan. Doi dateng ke kantor GREENNA dan kita diskusi ttg produksi dan akutansi, doi juga memperkenalkan GREENNA dg dosen seni ITB untuk menjadi designer GREENNA. Coaching berjalan mulus sampe doi janji tahun depan GREENNA pasti dapet investasi dr perusahaannya tersebut. Karena lembaga investor tersebut baru jadi mereka juga meminta jaringan. Akhirnya gw kenalin ke Ashoka dan British Council. Singkat cerita akhirnya GREENNA tidak mendapat dana investasi dari lembaga tersebut. Intinya GREENNA gagal dapet investor.

Saya teringat diAkhir tahun 2012, saya mendapat undangan dr Kementerian Pekerjaan Umum untuk sharing tentang kegiatan GREENNA dari mulai berdiri sampai kegiatan berjalan di depan para Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang mendapat bantuan dari pemerintah berupa bangunan Tempat Pengelolaan Sanpah Terpadu dan mesin pendukung kegiatan 3R.

Dari awal mendapat undangan, saya merasa bingung karena waktu itu gw norak banget ga tau kalu Kementerian Pekerjaan Umum (KPU) itu punya program pembangunan TPS 3R seluruh Indonesia. yang gw tau sib biasanya bikin sarana seperti jalan, jembatan dan lainnya.

Alhamdulillah dari acara tersebut saya banyak berdiskusi dengan Ibu Nina sebagai penanggung jawab program 3R Ibu Nina menjelaskan tentang KPU bahwa tidak hanya membangun jalan tetapi juga mempunyai program sanimas dan program 3R

Ibu Nina melihat GREENNA yang diawali kegiatannya oleh masyarakat dan memiliki misi kedepan dengan jelas, akhirnya Ibu Nina menawarkan untuk memberikan bantuan kepada GREENNA. Waktu itu saya diberi kontak Bapak Sardju sebagai penanggung jawab di propinsi.

Saya sangat senang karena networking GREENNA bertambah. Saya mulai menghubungi Pak Sardju tetapi tidak pernah dibalas.

Dan waktu itu saya sudah mulai lupa karena sudah tidak ada kontak lagi. Dan alhamdulillah akhirnya saya di kontak untuk ikut pelatihan. Ternyata pelatihan yang saya ikutin adalah pelatihan untuk konsultan individual pemberdayaan dan saya harus membimbing di daerah Kota Bekasi. Dan saya memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan.

Alhamdulillah..Allah ga pernah tidur, Allah selalu memberikan apa yang dibutuhkan bukan yang diingingkan..Maha Besar Allah..

Saya menjadi konsultan individual program 3R Kementerian Pekerjaan Umum 2013 dan saya bertemu dg Dinas Kebersihan. Beliau dateng ke GREENNA diskusi dan akhirnya Alhamdulillah ditahun 2014 Dinas Kebersihan Kab.Bogor akan memberikan hibah kepada GREENNA berupa bangunan dan mesin bijih plastik



Selasa, 08 Januari 2013

Greenna Goes to Japan...Part 2

Setelah diskusi akhirnya Ryo memesan tiket PP ke Japan.
Langkah berikutnya adalah membuat visa.
Ini adalah pengalaman pertama gw ngurus2 beginian, secara ini pengalaman pertama juga datang ke negara maju.
Awalnya buka websitenya Japan embassy. Disana ternyata ada pilihan jenis visa yang akan diurus. Lebih jelasnya bisa buka websitenya japan embassy/membuat visa. Karena saya diundang oleh orang Jepangnya langsung yaitu Ryo, jadi saya mempersiapkan dokumen berdasarkan undangan. Ternyata sahabat saya ga mau ngeluarin surat khususnya surat yang menyatakan penghasilan ataupun tax. Akhirnya saya coba make jalur biaya sendiri untuk berwisata.
Pagi2 saya datang ke Japan embassy saya mendapat informasi untuk foto ga mesti bawa, nanti bisa foto disana, ternyata itu salah. Japan embassy tidak menyediakan foto di embassy. Alhasil karena persyaratannya kurang, akhirnya saya balik lagi ke bogor.
Besoknya saya balik lagi, saya mengambil antrian dan menunggu ditempat yang sudah disediakan. Sekitar 30 menitan, akhirnya nomer antrian saya muncul diantara loket2 pembuatan visa. Dengan senyum ramah, saya menyapa bapak embassy dan memberikan semua persyaratan untuk membuat visa.
Bapak embassy itu nanya siapa ryo? Saya bilang ryo adalah sodara saya. Karena pernyataan bohong saya akhirnya dokumen dianggap kurang karena harus ada surat keluarga yang menyatakan bahwa saya benar2 sodara ryo..mampus gw.
Saya kirim email ke ryo, minta surat yang menyatakan sodara dan undangan dr Jepang juga tax. Tetep ryo ga mau.. Disini saya udah pasrah, padahal tiket udah dibeli..hampir tidak jadi berangkat
Sore hari pas saya mw sholat magrib saya mengaktifkan online chat di facebook. Ga lama, ryo nyapa dan minta untuk segera mengaktifkan skype. Saya bilang saya mw sholat dulu sekitar 15' saya akan datang diskype. Ryo bilang harus sekarang, dan ryo cerita kalu dia ketemu sama orang indonesia dan bisa masuk jepang tanpa undangan dr Jepang.
Akhirnya sayapun mengaktifkAn skype dan berbicara dg org indonesia itu..gw nyoba untuk ngikutin suggestnya yaitu kalu dengan jalur biaya sendiri atau wisata, kita harus melampirkan hotel yang akan kita tempati dan ittenary benar2 untuk liburan. Malam itu nozomu yaitu mahasiswa Jepang y pernah magang di Greenna dan sekarang sedang internship di very50 membuatkan ittenary dan saya mencoba booking hostel di booking.com. Ini adalah usaha yang terakhir karena kalu pengajuan ini tidak lengkap, gw bakal ga diizinin tuh ke negaray dorAemon, karena pengajuan visa harus dilakukan 6 bulan setelah pengajuan pertama di tolak..Ryo selalu ngingetin untuk ngelengkapin semua persyaratan y dibutuhkan..berdoa dan harap-harap cemas, Senin pagi saya datang ke japan embassy dg membawa persyaratan biaya sendiri. Saya berharap tidak bertemu dengan bapak embassy karena dia itu jutek banget. Seperti biasa saya ambil nomer antrian dan menunggu ditempat yang sudah disediakan. Saya benar2 berharap nomer antrian saya tidak jatuh ke loket bapak embassy itu.. Ternyataaaaa ketika nomer saya muncul, pas diloketnya bapak embassy. Saya panas dingin dan saya tidak mau dilayani oleh bapak embassy itu..lama banget nomer antrian saya terpampang. Dan akhirnya dilewatin juga..alhamdulillah..
Saya memutuskan untuk mengambil lagi antrian. Kali ini saya mengambil nomer antrian 2. Saya berharap nomer antrian ini tidak dilayani oleh bapak embassy..dan alhamdulillah, doa saya terkabul nomer saya dipanggil diloket yang jaganya ibu muda. Saya pasang senyum manis dan menyapa dg selamat siang sambil menyerahkan dokumen..hasilnya alhamdulillah dokumen diterima dan saya diberikan nomer untuk mengambil visa pada hari jum'at sore. Senenggggg bangetttt akhirnya dokumen di approve..yes sambil nunggu harap2 cemas, pada hari kamis saya ditelpon oleh Japan Embassy ternyata yang nelpon adalah bapak embassy itu. Beliau menanyakan status saya di Greenna dan menanyakan siap Ryo yang sudah membelikan tiket. Saya bilang kalu ryo adalah teman, tetapi bapan embassy tidak percaya dan akhirnya saya bilang Ryo adalah pacar saya, barulah bapak embassy percaya dan meminta saya untuk datang ke Japan embassy untuk mengMbil visa dg tambahan surat jaminan dari kaka saya..hufttttttt akhirnya ke JepNg yesssss...Alhamdulillah..so i'm gratefuk to Allah..




Senin, 07 Januari 2013

Greenna goes to Japan...Part 1


Inilah hidup...pilihan yang gw jalani ini dibilang berat memang berat karena semua dilakukan sendiri. Puncak kekesalan adLah ketika Greenna mendapatkan 2 undangan diwaktu y bersamaan. saya berharap tim Greenna bisa mengatur siapa y akan berangkat untuk mengisi kegiatan tersebut, tetapi mana? kemana mereka semua? tidak ada y peduli dg kegiatan ini. Saya sangat sedih wKtu itu karen salh satu tim y dihub malah memarahi saya karena katay kenapa membuat jadwal keg berbarengan dan malah menyalahkan saya. Saya bener2 meresa sendiri, tim greenna sendiri tidak peduli semua sibuk dg urusannya masing2.
Beruntunglah saya masih punya teman yang sangat peduli terhadap saya dan greenna dr Jepang yaitu Ryo. Ketika saya melihat doi online di facebook, saya langsung nyamber menyapanya dan gw bilang gw sedih, gw sendiri dan gw nyerah. Kontan Ryo kaget dAn berkata kenapa, ad masalah apa. Setelah saya menjelaskan tanggapan Ryo sangt simple.. Lu cuman butuh refreshing..ayo ke Jepang sekarang juga sekalian ketemu sama channel y waktu itu mw dateng ke Indonesia ga jadi dan menikmati Jepang. Beneran kagettttttt. Dan ryo cuman bilang ayo pikirin, kamu butuh banget refreshing..akhirnya saya memutuskan untuk pergi pada akhir november karena oktober ada beberapa kegiatan yang sudah terschedule.
Saya nangis karena ternyata Ryo benar2 peduli kepada saya dan greenna melebihi semuanya..dan karena greenna lah saya bisa berangkat ke jepang negara kedua impian saya..terimakasih banyak. Saya ga bisa membalas ini semua....